Selasa, 11 Februari 2014

Kumpulan Link Blog 9B dan 9C ;)



A



B




C




D




E




F




G




H




I




J




K





L

-


M



N



O



P



R



S



T



U

-


V



W

-


X

-


Y

-


Z

Bangkit Dari PHP a.k.a MOVE ON



Move On, gampang ngucapinnya, tapi susah setengah mati buat praktekinnya. Ternyata emang benar yang namanya Move On gak segampang yang kita bayangkan. Entah kenapa, kita masih aja tetep setia mikirin dia yang jahatnya ampun-ampunan karena udah buat kita patah hati. padahal dia nya sendiri udah Move On duluan dan gak pernah lagi peduli sama perasaan kita. Bodoh. Tapi mau bagaimana lagi? hati dan perasaan adalah dua hal sensitive yang gak bisa di bohongin. Mungkinkah ini yang nama nya kesetiaan? Atau ini yang namanya tidak punya perasaan? maski sudah disakiti, tapi tetap aja berharap yang sebenernya kita tau kalau itu gak mungkin terjadi. aku kadang juga susah Move On. Susah banget malah. Rasa cinta dan sayang yang mendalam buat seseorang yang special gak gampang buat ngerubahnya jadi rasa yang biasa-biasa. Mencintai itu penuh pengorbanan. Melupakan seseorang yang pernah kita cintaipun penuh pengorbanan dan perjuangan juga.
Yang lebih parah, ketika kita mencintai seseorang yang ternyata tidak mencintai kita. Kalau kata anak gaul sekarang namanya, PHP. Mereka memberikan harapan yang sangat besar kepada kita dan meyakinkan kita kalau dia punya suatu perasaan bernama CINTA untuk kita. Ketika kita membalas nya, dia malah hilang entah kemana. Ketika kita mencarinya, ternyata dia sudah bersama yang lain. Dan dari situ, dimulai bagaimana cara melupakannya. Cara kita buat Move on dari dia.
Dia yang datang secara tiba-tiba, mengisi kekosongan hati kita, dan pergi secara tiba-tiba juga. Sampai sekarang, masih ada satu pertanyaan yang aku ingin sekali tanyakan pada dia. Dia yang pernah mengisi hari-hariku. Dia yang berhasil membuka pintu hatiku kembali setelah 5 tahun kututup rapat dan kubuang kuncinya. Dia yang pernah membuatku tersenyum bahagia, dia yang pernah membuat ku kecewa, dan dia yang pernah bahkan sering menggoreskan luka dan memaksa ku membuang air mataku. dan pertanyaan untuk dia adalah,
 “kenapa dan buat apa kamu datang kekehidupan aku?”.
Seiring berjalannya waktu, aku sadar kalau aku harus tetap berdiri dengan kaki ku sendiri. Berdiri tanpa dia. Dia hanya sebuah pengalaman indah yang dikirimkan Tuhan untuk kita agar kita belajar bagaimana menghargai sebuah perasaan. Merelakan dia, melepaskan dia, adalah cara terbaik untuk kehidupan perasaanku untuk saat ini. Walaupun sulit, walaupun susah, dan walaupun sakit, tapi harus kujalani.
Pertama, cara yang paling simple adalah BLOCK fb/twitter dia. Buat apa melihat semua isi tweetnya yang seakan dia tidak melakukan kesalahan apapun. Dia malah terlihat bahagia dengan /coment" /mention-mentionnya untuk pacar barunya.
Membaca comenan/tweetnya yang masuk ke BERANDA/TL kita dengan kalimat romantic untuk pacarnya, itu malah buat kita semakin galau dan gak bisa buat Move on.
Kedua, setelah BLOCK facebook/twitternya, jangan pernah punya niatan buat stalking facebook'a/twitternya dan kepo lagi all about dia.
Stalking dan kepo itu dapat menyebabkan penyakit jantung yang berlebihan. Diharapakan kalian gak melakukan kedua kegiatan tersebut kalau gak mau menyesal nantinya.
Ketiga, delete semua contact dia di smartphone kita.
Entah itu nomor HP atau Pin BB nya sekalipun.
 Sedikit jahat memang karena memutuskan tali silhaturahmi.
Tapi buat apa kita masih mengingatnya ?
 toh diapun gak pernah inget lagi sama kita.
 Melihat namanya masih di contact, kadang bisa bikin kita punya niatan buat hubungin dia lagi dengan alasan klise nanyain kabar. Ujung-ujungnya pasti bikin galau.
Pasti deh kita nanyain juga tentang pacarnya.
gimana hubungan dia dengan pacarnya, siapa pacar nya sekarang, atau apapun itu.
Udah siap sakit hati dan galau lagi karena denger jawaban dia yang pasti memuja pacar barunya?
seakan gak pernah punya pengalaman indah sama kita.
Seolah kita adalah orang yang numpang bahagia dikehidupannya. Dan diapun bales text kita pasti dengan ala kadarnya.
Itupun kalau dibales sama dia. Kalau Cuma di ‘R’ doang? NYESEK.
Keempat, mulai delete dia from your heart. Dengan ketiga cara diatas otomatis kita gak terlalu kepikiran lagi dengan dia. Dari situ coba mulai lupain dia dari fikiran dan hati.
 alihin perhatian kita ke hal-hal lain yang buat kita asik sendiri dan buat kita jauh lebih bahagia.
Misalnya, kumpul sama temen.
 Mereka yang mengaku sahabat kamu pasti ngebatu banget kok buat kita lupain dia.
Mereka yang mengaku dirinya sahabat pasti gak mau liat sahabatnya sedih sendiri walaupun kita pernah mengecewakan mereka lantaran dia(pacar kita).
 Mereka pasti punya banyak cara buat kita agar cepet Move On.
Intinya, mikirnya gini, “ngapain sih gue mikirin dia yang pasti gak mikirin gue? Toh dia keliatan lebih bahagia sama pacarnya/gebetan barunya skarang.
 Masih mikirin dia tuh Cuma buat hati tambah sakit.
 Buat apa gue buang-buang air mata, galau gak ada habisnya Cuma buat dia?
Toh ujung-ujung nya gue akan tetap Move On juga.
Kayak gak ada yang lain yang lebih baik dari dia aja. Jodohkan gak kemana.
Tuhan pasti ngirimin jodoh yang terbaik buat gue.
 Tinggal gue nya aja sabar-sabar buat nunggu.
 Lagipula, ini bisa jadi pengalaman buat kehidupan cinta gue yang lebih baik. Setidaknya, gue belajar untuk hati-hati menaruh perasaan buat orang lain.
 Jangan gampang kemakan bujuk rayuan gombalnya. Semua ucapan butuh bukti. Bukan sekedar kata-kata aja.” :))

Rabu, 29 Januari 2014

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA*



Abstrak Pertumbuhan pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi petumbuhan pendidikan. Di negara-negara maju, perhatian pemerintahnya terhadap pembangunan sektor pendidikan sangat besar, misalnya komitmen politik anggaran sektor pendidikan tidak kalah dengan sektor lainnya, sehingga keberhasilan investasi pendidikan berkorelasi dengan kemajuan pembangunan makronya. Belajar dari beberapa negara maju pemerintah Indonesia harus mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya membangun pendidikan nasional. Investasi di bidang pendidikan secara nyata akan mendorong kemajuan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan sosial.



A. Hubungan Pendidikan dengan Kehidupan Ekonomi




Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan yang ajeg dan positif antara derajat pendidikan dengan kehidupan ekonomi, dalam arti makin tinggi derajat pendidikan makin tinggi pula derajat kehidupan ekonomi. Meskipun demikian, tidak jelas faktor mana yang muncul lebih dulu, apakah perkembangan pendidikan yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi ataukah sebaliknya. Terhadap permasalahan ini ternyata banyak bukti yang menunjukkan bahwa antara keduanya terdapat hubungan


saling mempengaruhi, yaitu bahwa pertumbuhan pendidikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi petumbuhan pendidikan (Bowles dan Gintis 1976, Adiwikarta 1988, Saripudin 2005). Dalam kebijaksanaan pembangunan kita gunakan asumsi bahwa keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dapat digunakan untuk pembangunan bidang lain, termasuk pendidikan. Selanjutnya, para penganut teori konsensus dan penganut teori konflik sepakat bahwa fungsi utama institusi pendidikan dalam kaitan dengan kehidupan ekonomi ini adalah mempersiapkan pemuda pemudi untuk mengisi lapangan kerja produktif (Parelius, 1978 : 50). Dalam hal mengenai pendidikan orang dewasa, tujuan yang hendak dicapai tentu bukan lagi mempersiapkan kemampuan, melainkan meningkatkannya agar peserta didik dapat mampu menghadapi permasalahan yang ada pada saat itu (Knowles, 1982 : 53). Untuk itu mereka mendapat pendidikan mental, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat. Proses tersebut terjadi pada semua masyarakat mulai dari yang paling tradisional sampai pada yang paling modern.
Ketiga lembaga penyelenggara pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, masing-masing melakukan peran yang berlainan tetapi saling melengkapi. Fungsi tiap lembaga tersebut pada masyarakat yang masih tradisional tentu berbeda pula pada masyarakat yang telah maju, karena tuntutan masyarakat yang dilayaninya telah lain pula. Pada masyarakat tradisional, keluarga memegang peranan utama dalam menyiapkan generasi muda untuk menjadi manusia mandiri.Orang tua dan orang dewasa lain dalam keluarga tradisional berfungsi mengasuh berbagai keterampilan dan berbagai tradisi. Pada masyarakat modern, keluarga menyerahkan sejumlah fungsinya dalam pendidikan kepada lembaga-lembaga lain yang khusus bertugas menangani tugas itu. Orang tua dan keluarga membatasi kegiatannya pada pengasuhan dasar dan kerjasama dengan sekolah dalam mendorong anak dan mengawasi pendidikan mereka. Sementara itu, pada masyarakat modern, sekolah berperan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus untuk menjawab tantangan spesialisasi yang semakin luas dan tajam. Sekolah menjadi terbuka untuk masyarakat luas. Prinsip "equal opportunity
" dalam pendidikan makin merupakan kenyataan, meskipun masih mengandung banyak persoalan yang hangat. Sekolah yang elitis berubah menjadi "populis" melalui program wajib belajar. Dengan sendirinya materi pengajaran dan metode mengajar yang diselenggarakan pada masyarakat modern akan berlainan dengan yang diselenggarakan pada masyarakat dengan sistem ekonomi



tradisional. Dalam pada itu, fungsi selektif dan alokatifnya pun tentu memiliki perbedaan-perbedaan pula. Sekolah bersama keluarga berperan menyiapkan anak dan pemuda untuk memangku jabatan dan lapangan kerja yang bervariasi.